-
Samuel Ratulangi International Airport
Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado (Sam Ratulangi International Airport Manado) merupakan sebuah bandar udara yang terletak di Sulawesi Utara, 13 kilometer (8.1 mil) timur laut dari kota Manado. Bandar udara ini diberi nama sesuai dengan nama tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia, Samuel Ratulangi, yang sekaligus merupakan gubernur Sulawesi yang pertama. Bandara ini merupakan pusat dari Lion Air dan Wings Air untuk bagian timur laut Indonesia dan merupakan salah satu kota fokus Garuda Indonesia dan Citilink.
-
Menikmati Sarapan Bubur Manado (Tinutuan)
Bubur manado adalah bubur yang dicampur dengan aneka sayur seperti labu kuning, ubi, kangkung, bayam, daun kemangi, dan jagung muda yang disisir. Sebagai makanan pendamping bubur manado biasanya ada sambal ikan roa dan perkedel milu atau bakwan jagung.
-
Mengunjungi Pusat Kota Manado
Manado atau Menado adalah ibu kota dari provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Kota Manado memiliki 11 kecamatan serta 87 kelurahan dan desa. Manado terletak di Teluk Manado, dan dikelilingi oleh daerah pegunungan serta pesisir pantainya merupakan tanah reklamasi yang dijadikan kawasan perbelanjaan, Kota ini memiliki 408.354 penduduk pada Sensus 2010, sehingga menjadikannya kota terbesar kedua di Pulau Sulawesi setelah Kota Makassar. Jumlah penduduk di Manado diperkirakan (berdasarkan Januari 2014) adalah 430.790 jiwa, dan bertambah menjadi 476.910 jiwa per tanggal 30 Juni 2022, berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2022, dengan kepadatan 2.934 jiwa/km2.
-
Mengunjungi Kawasan Pecinan
Kampung Cina ini adalah salah satu destinasi wisata yang ada di Kota Manado. Terkenal dengan bangunan-bangunan tua yang menyajikan suasana masa lalu. Sederet bangunan tua yang masih di tempati etnis Tionghoa terlihat masih berdiri tegak sampai saat ini, di kawasan ini juga berdiri beberapa Klenteng yang merupakan tempat ibadah umat Kong Hu Cu, Tao, dan Buddha.
-
Meengunjung Klenteng Ban Hin Kiong
Klenteng Ban Hin Kiong adalah klenteng tertua di Sulawesi Utara. Klenteng ini sudah berdiri sejak tahun 1819. Kemudian pada tahun 1839 dibangun rumah abu (Kong Tek Su). Pada awal berdirinya kelenteng ini terbuat dari rumah diselingi bambu yang sederhana.
-
Mengunjungi Gereja Sentrum
Gereja Sentrum Manado atau lengkapnya Gereja Masehi Injil di Minahasa (GMIM) Sentrum Manado. Gereja ini terletak di Kelurahan Lawangirung, Kecamatan Wenang, Manado Provinsi Sulawesi Utara. Menurut beberapa sumber sejarah, gereja ini berdiri sejak tahun 1677. Gereja ini merupakan bangunan peninggalan masa kolonial Belanda ini dan merupakan gereja tertua di Manado. Dulu nama gereja ini bukan Gereja GMIM Sentrum, tapi Gereja Besar (Oude Kerk) Manado. Nama “Sentrum†baru digunakan setelah masa kemerdekaan. Di masa lalu, gereja ini berada di bawah binaan Indische Kerk atau Gereja Negara pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda di Indonesia. Namun umat kristiani Manado merasa kehidupan rohani dikuasai oleh negara, sehingga menimbulkan ketidakpuasan. Hal tersebut kemudian mendorong lahirnya Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) pada tahun 1933 sebagai jawaban atas penyempurnaan gereja dari negara.
-
Mengunjungi Monumen Perang Dunia II
Monumen Perang Dunia II di Manado, Sulawesi Utara adalah sebuah monumen yang dibangun pada tahun 1946 sampai 1947 oleh arsitek Belanda bernama Ir. Van de Bosch. Monumen ini dibangun atas suatu kenangan atas Perang Dunia II, baik pada pihak Sekutu, pihak Jepang, dan rakyat pada masa Perang Dunia II. Monumen ini tidak sempat diresmikan sehingga tidak ada prasasti penaamaannya.
-
Mengunjungi Monumen/Patung Yesus Memberkati
Yesus Memberkati atau Kristus Memberkati (dalam bahasa Manado adalah Yesus Kase Berkat atau Kristus Kase Berkat) adalah patung Yesus Kristus di Manado, Sulawesi Utara, Indonesia. Strukturnya berdiri setinggi 50 meter (158,3 kaki) dan terdiri dari alas setinggi 20 meter dan patung setinggi 30 meter. Itu terbuat dari 25 ton serat logam dan 35 ton baja, dan terletak di puncak perumahan Citraland.
-
Mengunjungi Makatete Hills
Sulawesi Utara punya objek wisata yang sedang hits saat ini. Makatete Hills namanya. Kawasan wisata puncak bukit yang berada di Desa Warembungan, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, ini punya sejarah tersendiri. Tempat awalnya adalah kebun cengkih dan kelapa. Sayangnya pada tahun 2014, perkebunan milik keluarga Fandi Pelealu ini musnah akibat musim kemarau yang berkepanjangan sehingga terjadi kebakaran hebat yang menghanguskan segalanya. Sekian lama terbengkalai, pada 2018, Fandi bersama keluarganya jalan-jalan ke Bandung melihat-lihat objek wisata yang ada di sana. Dari situlah Fandi mendapat inspirasi untuk menjadikan bekas lahan perkebunannya menjadi tempat wisata.
-
Melewati Dermaga Mega Mas
Dermaga yang terletak di Pulau Bunaken ini adalah penghubung antara Manado - Bunaken.
-
Menikmati Pesiar dengan Kapal Manado Bay Sunset Trip
Kota Manado dengan panorama pantai yang indah tentu sangat menarik bagi siapa saja yang melihatnya. Keindahan Pulau Bunaken dan Manado Tua tentunya menambah daya tarik tersendiri bagi para penikmat keindahan alam dan pantai Kota Manado. Untuk menunjang sektor pariwisata di Kota Manado, kini hadir Kapal Pesiar Manado Bay Sunset Trip dengan tarif IDR 50 rb per orang. Kapal Pesiar Manado Bay Sunset Trip berada di kawasan Megamas tepatnya dibelakang Youth Center Manado. Manado Bay Sunset Trip ini melayani penumpang setiap hari mulai dari pukul 17:00 sampai 19:00 WITA.
Menginap di Hotel Sesuai Pilihan Itinerary